SMAN 1 Pujud Jl. Lintas Timur No.1 Pujud Rokan Hilir...Raih Prestasi, Junjung Tinggi Budi Pekerti...

HIKAYAT BATU BELAH BATU BERTAKUP

Pada zaman dahulu hidup lah sepasang suami istri yang jauh dari keramaian mereka hidup dalam keadaan miskin. Pekerjaan mereka sehari-hari mencari rotan,walau pun mereka susah
berumah tangga namun mereka belum mempunyai anak karena itu mereka selalu berdo'a agar mereka mendapat seorang anak perempuan.

Setelah bangun sang istri mencerita kan mimpi kepada suami nya, dan kedua suami istri terdiam kemudian sang suami berkata mudah-mudahan mimpi mu benar.

Tidak lama kemudian, memang mimpi menjadi benar atau kenyataan, dan kenyataan
sang istri hamil, dan setelah mengandung cukup bulan nya lahir lah, setelah seorang anak perempuan cantik dan bernama kamala.

Sejenak kelahiran kamala, telah membawa perubahan rumah tangga mereka, biasa nya suasana tenang dan sunyi tetapi sekarang terdengar tangisan dan suara memanggil nama kamala
ia tidak di boleh kan bekerja sehingga menjadi gadis yang pemalas dan membuat kamala tak bisa bekerja.

Setelah ayah kamala meninggal dunia ibu nya terpaksa bekerja membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup nya, karena bekerja terus-menerus ibu kamala jatuh sakit sehingga membuat mereka tambah susah pada suatu hari kamala di panggil ibu nya dan bekerja ibu nya berkata ''kamala sekarang kamu sudah besar bantu lah ibu, coba lah kamu bekerja mengganti pekerjaan ibu, ibu sekarang tidak bisa bekerja karena sakit.
Apa ibu,,,,,,,,, bekerja........... apakah ibu tidak bertulang lagi kata kamala dengan keras kepada ibu nya, hutang kita sudah banyak dan dengan apa kita membayar nya nanti kata ibu nya dengan marah
mendengar ibu nya marah. Kamala lari, maka terpanggil lah nama kamala tetapi kamala tiadak memperduli kan nya, ibu nya hanya bisa dapat mengurut dada ia banggkit dari balai-balai tempat tidur nya, tak tahan lagi melihat perlakuan anak nya yang durhaka itu, lalu ia berjalan menuju sebuah batu besar di tepi sungai ia meratapi nasip nya, karena mempunyai seorang anak yang durhaka itu. Aku rela di telan nya, biar aku terkurung di dalam nya perempuan itu berkata sendirian sambil menangis.

Semantara itu, kamala melihat ibu nya menangis dari kejauhan melihat ibu nya, kamala berteriak memenggil ibu nya tetapi ibu tidak memperduli kan anak nya, ketika malam turun hujan lebat serta yang berkilat kamala mengejar ibu nya.

Setelah kamala mendapat ibu nya tiba-tiba batu besar itu terbelah dan perempuan ini segara masuk kedalam batu yang terbelah itu sambil berkata.

Batu belah, batu bertangkup
Batu tepian tempat mandi ku
Maksud di hati tiada takut
Sudah demikian pakar jari aku
Baru saja selesai berkata itu, terjadi lah hujan lebat dan kilat, batu belah merapat kembali dan menelan seluruh tubuh perempuan itu, kamala melihat kejadian itu dan rasa penyesalan kamala menangis di dekat batu besar itu dan tinggal lah kamala seorang diri.