Setelah berhasil
menciptakan politik dalam negeri , maka pemerintahan berusaha melakukan
pembangunan nasional yang di relisasikan pada pembangunan jangka panjang dan
pembangunan jangka pendek.
Penbangunan yang dilakukan
bertunpu pada Trilogi Pembangunan yakni:
a. Pembangunan yang
dilakukan dan hasil-hassilnya yang menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
b.Pertumbuhan ekonomi
yang cukup tinggi
c.Stabilitas nasional
yang sehat dan dinamis.
4.Ciri-ciri pokok
pemerintahan Orde Baru
a.Bidang Politik
1)Lembaga kepresidenan
terlalu dominana
2)Rendahnya kesetaraan
diantara lembaga tinggi negara.
3)Rekruitmen politik yang
tertutup
4)Birokrasi sebagai
instrumen kekuasaan.
5)Kebijakan publik yang
tidak transparan.
6)Sentralisasi kekuasaan.
7)Implementasi hak asasi
yang masih rendah.
b.Bidang ekonomi
a.Kebijakan mengutamakan
pertumbuhan ekonomi.
b.Pinjaman luar negeri.
c.Konglomerasi.Dwi fungsi
ABRI
d.Politik Luar Negeri
yang bebas aktif
Pengaruh menguatnya Peran
Negara pada Masa Orde Baru
a.Bidang Politik
1)Pemerintahahn yang
otoriter
2)Pemerintahan yang
dominantif
3)Pemerintahan yang
sentralisasi.
b.Bidang Ekonomi
1)Terjadi kesenjangan
sosial2)Konglomerasi.
3)Terjadi korupsi,
kolusi, dan nepotisme
Sehari kemudian ,
Presiden B.J. Habiebie mengumumkan susunana Kabinet Reformasi Pembangunan dan
dilantik pada tanggal 23 Mei 1998. Di dalam kabinet baru ini , Presiden
mengikutsertakan beberapa menteri yang berasal dari luar Golkar sebagai anggota
kabinetnya. Namun hal ini bukan berarti kabinet Presideb B.J. Habiebie dapat
begitu saja diterima, karena pemerintahan baru ini tetap dianggap sebagai
kelanjutan dari kekuasan Orde Baru. Sementara itu, para pendukung reformasi
sendiri terbagi menjadi dua, antara yang mendukung dan menolak pemerintahan
B.J. Habiebie.
Tuntutan reformasi yang
bertujuan memperbaiki keadaan berubah arah menjadi anarki di beberapa tempat
karenaadanya perbedaan penafsiran tentang arti reformsi untuk kepentingan
tertentu.
Penyimpangan terhadap
tujuan reformasi itu dapat dilihat pada beberapa hal, seperti penjarahan tidak
terkendali yang terjadi di berbagai tempatdan upaya menurunkan seorang dari
jabatan yang dilakukkan massa tanpa aturan yang jelas. Penyimpangan itu juga
dapat dilihat pada berkembangnya hujatan dan opini yang tidak didasarkan pada
pemikiran yang dalam, baikdidalam masyarakat mupun media massa. Akibatnya ,
segala sesuatu yang dianggap baik pada massa Orde Baru segera dianggap jelek
pada massa reformasi.
Pengkultsan dan penistaan dilakukan silih
berganti dengan mudah, dan kekerasan seolah-oloah telah menjadi sesuatu yang
biasa.