SMAN 1 Pujud Jl. Lintas Timur No.1 Pujud Rokan Hilir...Raih Prestasi, Junjung Tinggi Budi Pekerti...

ADAT TEPUNG TAWAR

 ADAT TEPUNG TAWAR

Tepung tawar ini dilakukan biasanya pada malam akad nikah,mula – mula didudukan penganten laki – laki diatas pelaminan,dan diapit oleh dua orang gading – gading,satu persatu di pangil oleh protocol,orang yang dipilih untuk mengenakan tepung tawar pada pengantin tadi.

            Menurut biasa dilakukan berbilang ganjil,seumpama 7-9-11 paling banyak,hal ini melihat dari kedudukan seseorang itu dalam tingkatan kebangsawanannya.

            Selesai penganten laki – laki baru dilakukan pula pada penganten perempuan,setelah selesai menepungtawar sebagai penutup dibacakan do’a selamat oleh tuan kadhi atau imam.
Alat – alat tepung tawar terdiri dari,beras kunyi,bertih,dan tepung yang dikentalkan,terdiri dari warna kuning,putih,merah,ditaruh didalam mangkut,dan satu lagi,daun sedingin,sitawar,dan sudu – sudu,guna untuk menghenjiskan kepada penganten.

            Demikianlahadat istiadat perkawinan ini serba sedikit yang dapat penyusun terangkat disini,namun demikian tentu banyak lagi kekurangan – kekurangannya,karena penyusun sendiri bukan seorang yang ahli adat,tetapi berdasarkan keterangan dari orang tua ( ayah ) penyusun sendiri,karena beliau pada masa hidupnya adalah kepala Adat Negeri Bangko dalam kerajaan Siak Indera Pura.Selain itu sebagai mana dimaklumi,bahwa persoalan adat ini,sangat sulit sekali untuk menguasainya,bak pepatah,jika digulung sebesar kuku,jika dikembangkan selebar alam.

            Adat berasal dari dua cucuran,yaitu dari DatukPerpatih Nan Sebatang,dan dari Datuk Ketemenggungan.Ditambah lagi dengan adat – adat kerajaan islam yang bersendi – bernafaskan islam,bak pepetah Adat bersendi syara’ dan syara’bersendi kitabullah.