SmansA PujuD
Wahana Kreatifitas
Balai Adat Melayu Riau
Wisata Budaya - Balai Adat adalah suatu yang harus dimiliki dalam kehidupan bermasarakat Melayu Riau.
Balai Adat adalah tempat bermusyawarah mufakat. Tempat mengambil
keputusan dari tokoh-tokoh adat. Riau adalah negeri melayu yang besar,
maka wajib mempunyai Balai Adat, dan Lahirlah Balai Adat Melayu Riau di Jl. Diponegoro Pekanbaru. Balai Adat Riau merupakan salah satu tujuan wisata budaya dan Wisata Arsitektur di Pekanbaru Riau.
Mengunjungi Balai Adat Riau ini kita akan mendapatkan ciri khas dari adat melayu Riau. Balai Adat Riau dibangun dan didesain dengan variasi warna dan ukiran motif yang bercirikan khas Melayu. Balai Adat ini dibangun untuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan adat resmi Melayu Riau.
Arsitekturnya yang khas melambangkan kebesaran budaya Melayu Riau. Bangunan terdiri dari dua lantai, di lantai atas terpampang dengan jelas beberapa ungkapan adat dan pasal-pasal Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji. Di kiri dan kanan pintu masuk ruangan utama dapat kita baca pasal 1-4, sedangkan pasal 5–12 terdapat di bagian dinding sebelah dalam ruangan utama. Balai Adat Riau ini juga pernah dikunjungi Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu.
Mengunjungi Balai Adat Riau ini kita akan mendapatkan ciri khas dari adat melayu Riau. Balai Adat Riau dibangun dan didesain dengan variasi warna dan ukiran motif yang bercirikan khas Melayu. Balai Adat ini dibangun untuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan adat resmi Melayu Riau.
Arsitekturnya yang khas melambangkan kebesaran budaya Melayu Riau. Bangunan terdiri dari dua lantai, di lantai atas terpampang dengan jelas beberapa ungkapan adat dan pasal-pasal Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji. Di kiri dan kanan pintu masuk ruangan utama dapat kita baca pasal 1-4, sedangkan pasal 5–12 terdapat di bagian dinding sebelah dalam ruangan utama. Balai Adat Riau ini juga pernah dikunjungi Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu.
kelompok
*nanda saputra
*supriadi
*leni ariska
*nulaili fitri
*siti mutmainah
upacara adat perkawinan melayu riau ( bengkalis )
Sebagai insan pendukung adat, tradisi
dan kebudayaan masyarakat Melayu Riau sangat mengenal prinsip tahu
diri,yang artinya orang melayu senantiasa berpegang pada ungkapan "Man 'arafa nafsahu fa qod 'arafa rabbahu" bermakna siapa mengenal dirinya kenallah dia dengan Tuhannya.
Mekanisme pengenalan diri ini diatur secara adt resam yang telah beradaptasi dalam kehidupan masyarakat melayu Bengkalis. Hal ini dapat kita lihat pada nilai-nilai yang terkandung dalam adat istiadat perkawinan atau pernikahan di Bengkalis Negeri Junjungan.
Ajaran dan syariat agama Islam menjadi bagian yang paling
utama termasuk pada upacara sakral helat pernikahan, sehingga disebut Adat Melayu bersendikan Syarak, Syarak bersendikan Kitabullah.
Oleh karena itu senarai pernikahan ini memaparkan susur galur adat
istiadat pernikahan atau perkawinan masyarakat melayu yang mengarah
kepada kepentingan upacara protokoler.
Adapun tahapan - tahapan yang dilalui pada upacara adat pernikahan Melayu Riau ini antara lain :
- Merisik
- Meminang
- Mengantung
- Berinai Curi
- Berandam
- Antar Belanja
- Akad Nikah
- Upacara Berinai Lebai
- Khatam Al-quran
- Mengantar Hidangan
- Berarak
- Bersanding
- Makan Nasi Damai
- Upacara Menyembah
- Mandi Kumbo Taman
- Berkunjung Sanak Keluarga
kelompok
*nanda saputra
*supriadi
*leni ariska
*nulaili fitri
*siti mutmainah
Pentingnya Kesehatan
Jangan sepelekan kesehatan anda, jaga dengan baik dengan cara hidup sehat, ada baiknya juga hindari konsumsi obat-obat kimia/dokter yang membawa efek samping timbulnya penyakit yang lain.
Dalam kehidupan modern saat ini setiap orang mudah terkena penyakit dikarenakan pola hidup yang tidak sehat, polusi udara, makanan kurang gizi & mengandung pestisida ataupun bahan pengawet yang berbahaya, stress dan kurang tidur sehingga berpotensi menimbulkan datangnya penyakit seperti : jantung, hipertensi, diabetes, stroke, kolesterol, kista, paru-paru, lupus, anemia, ginjal, wasir, prostat dll.
Mulai sekarang mari cegah dan atasi dengan mengkonsumsi makanan kesehatan herbal yang sudah teruji dan berkhasiat yang mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan oleh sel-sel tubuh [protein, vitamin, mineral] sehingga memberikan daya tahan bagi tubuh agar terhindar dari penyakit.
HIDUP SEJATI ADALAH KESEHATAN karenanya kesehatan dan stamina tubuh perlu diperhatikan supaya tidak menurun dan terjaga baik, tetapi umumnya seseorang baru menyadari betapa pentingnya kesehatan setelah mengalami adanya gangguan/ keluhan pada tubuhnya bahkan terkadang sebagian orang menganggap enteng (membiarkan) gangguan/keluhan yang terjadi sehingga akhirnya menjadi bertambah parah/kronis.
Kesehatan Sesuatu Yang Tak Ternilai Harganya
Kesehatan Sangatlah Berharga
Raihlah Hidup Sehat dan Bahagia
Tentunya suatu kebahagiaan apabila bisa memberikan informasi kesehatan bagi banyak orang, apalagi bilamana orang yang sedang menderita sakit bisa disembuhkan tanpa harus di opname ataupun di operasi.
kelompok
*nanada saputra
*supriadi
*leni aiska
*nurlaili fitri
*siti mutmainah
pentingnya nilai estetika ilmu pengetahuan dalam kuikulum pendidikan
BANDUNG, math.itb.ac.id - Magister Pengajaran Matematika ITB
menyelenggarakan Kuliah Umum bertajuk Estetika dalam Matematika. Kuliah
Umum ini diselenggarakan pada Sabtu (12/11/11) bertempat di Gedung Basic
Science A. Dengan menghadirkan seorang ahli filsafat Antonius
Widyarsono, Ph.D, kuliah ini membahas mengenai mengembalikan nilai
estetika dalam Matematika.
“Dulu pengetahuan bersifat menyeluruh dan tidak terkotak-kota, hingga pada akhirnya Descartes membagi ilmu dalam tiga kelompok yaitu pengetahuan, moral, dan estetika,” papar Antonius. Semakin waktu berlalu, hal ini dimaknai bahwa ilmu bukan suatu hal yang menyeluruh, tetapi terpartisi sehingga kurikulum pendidikan kini menyajikan ilmu pengetahuan secara fungsional saja.
Dosen Pengajaran Matematika Dr. Iwan Pranoto mengungkapkan, “Sesungguhnya pendidikan diberikan untuk memberikan anak pola pikir yang kritis sehingga mampu menjadi penemu atas hal-hal yang baru.” Namun, nyatanya transfer ilmu yang dilakukan dewasa ini hanya menekankan pada nilai manfaat saja dengan tidak melibatkan nilai estetis.
“Bukan berarti hal ini buruk, hanya dirasa kurang tepat,” papar Iwan. “Khususnya dalam Matematika, jika seorang anak hanya diperkenalkan pada nilai fungsional semata maka anak akan dengan mudah menyerah dan menganggap Matematika sulit serta tidak menyenangkan,” tutur Iwan melanjutkan.
“Padahal seorang Phytagoras menuturkan bahwa Matematika memiliki nilai estetis yang paling tinggi,” ungkap Antonius. Dengan mengajarkan nilai estetis dlm matematika, “Anak tidak hanya ahli menghitung tapi mengetahui pemikiran rasional dari rumus matematika tersebut,” papar Antonius.
Pengajaran matematika dengan menanamkan nilai estetis merupakan pendidikan matematika yang tepat karena mendukung anak untuk selalu berpikir kritis. “Semoga pada masa mendatang, kurikulum pendidikan di Indonesia mencangkupi nilai estetis sehingga membuat belajar menjadi menyenangkan,” harap Iwan. Hingga pada akhirnya mampu untuk mewujudkan generasi yang mampu berinovasi dalam berbagai keilmuan, ujar Iwan mengakhiri.
kelompok
* Nanda Saputra
* Supriadi
* Leni Ariska
* Nurlaili Fitri
* Siti Mutmainah
“Dulu pengetahuan bersifat menyeluruh dan tidak terkotak-kota, hingga pada akhirnya Descartes membagi ilmu dalam tiga kelompok yaitu pengetahuan, moral, dan estetika,” papar Antonius. Semakin waktu berlalu, hal ini dimaknai bahwa ilmu bukan suatu hal yang menyeluruh, tetapi terpartisi sehingga kurikulum pendidikan kini menyajikan ilmu pengetahuan secara fungsional saja.
Dosen Pengajaran Matematika Dr. Iwan Pranoto mengungkapkan, “Sesungguhnya pendidikan diberikan untuk memberikan anak pola pikir yang kritis sehingga mampu menjadi penemu atas hal-hal yang baru.” Namun, nyatanya transfer ilmu yang dilakukan dewasa ini hanya menekankan pada nilai manfaat saja dengan tidak melibatkan nilai estetis.
“Bukan berarti hal ini buruk, hanya dirasa kurang tepat,” papar Iwan. “Khususnya dalam Matematika, jika seorang anak hanya diperkenalkan pada nilai fungsional semata maka anak akan dengan mudah menyerah dan menganggap Matematika sulit serta tidak menyenangkan,” tutur Iwan melanjutkan.
“Padahal seorang Phytagoras menuturkan bahwa Matematika memiliki nilai estetis yang paling tinggi,” ungkap Antonius. Dengan mengajarkan nilai estetis dlm matematika, “Anak tidak hanya ahli menghitung tapi mengetahui pemikiran rasional dari rumus matematika tersebut,” papar Antonius.
Pengajaran matematika dengan menanamkan nilai estetis merupakan pendidikan matematika yang tepat karena mendukung anak untuk selalu berpikir kritis. “Semoga pada masa mendatang, kurikulum pendidikan di Indonesia mencangkupi nilai estetis sehingga membuat belajar menjadi menyenangkan,” harap Iwan. Hingga pada akhirnya mampu untuk mewujudkan generasi yang mampu berinovasi dalam berbagai keilmuan, ujar Iwan mengakhiri.
kelompok
* Nanda Saputra
* Supriadi
* Leni Ariska
* Nurlaili Fitri
* Siti Mutmainah
Ayam Panggang Riau
Bahan :
- 1 ekor ayam, potong jadi 4 bagian
- 500 ml air
- 2 lbr daun jeruk
- 1 lbr daun salam
- 2 btg serai, memarkan
- 1 cm lengkuas, memarkan
- 3 sdm air jeruk nipis
- 1 sdt gula pasir
- 2 sdm minyak untuk menumis
- 5 bh bawang merah
- 2 siung bawang putih
- 3 btr kemiri
- 1 cm kunyit
- 1 sdt ketumbar
- 1 cm jahe
- 1 sdt garam
- Panaskan minyak, tumis bumbu halus tambahkan daun jeruk, daun alam, serai, lengkuas.
- Masukkan ayam, masak hingga ayam berubah warna.
- Tambahkan air dan air jeruk nipis, masak hingga ayam matang, angkat.
- Panggang ayam hingga kecokelatan sambil diolesi bumbu.
- Setelah matang merata, siap untuk disajikan.
* Nanda Saputra
* Supriadi
* Leni Ariska
* Nurlaili Fitri
* Siti Mutmainah
Batik Riau
Batik Tabir inilah Motif Batik Riau yang terkenal
saat ini. Namun pada mulanya kalau kita melihat Sejarah Batik Riau
dimulai pada zaman kerajaan Daik Lingga dan Kerajaan Siak, pada saat itu
dikenallah suatu kerajinan tangan yang terkenal dilingkungan kerajaan para
bangsawan istana, yaitu dalam bentuk kerajinan Batik Cap. Tentu berbeda
sekali dengan Batik Tabir yang ada sekarang. Mari Kita lanjutkan ceritanya.
Jadi pada masa itu
Bati Cap menggunakan bahan cap yanhg terbuat dari perunggu yang berisikan
motif-motif khas. Masing-masing cap memiliki motif yang unik. Jelasnya
masing-masing cap mempunyai motif yang berbeda-beda pula. Pola dan cara
membatik dengan batik cap ini sangat berbeda dengan batik tulis dan batik
lainnya. Oleh sebab itu untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dari batik cap
ini terlebih dahulu bahan cap dicacahkan kepada bahan pewarna lalu dicapkan
pada bahan yang telah kita sediakan sehingga motip yang ada pada cap akan
pindah kepada bahan dasar kain yang kita sediakan.
Biasanya
warna yang dig
Langganan:
Postingan (Atom)