SMAN 1 Pujud Jl. Lintas Timur No.1 Pujud Rokan Hilir...Raih Prestasi, Junjung Tinggi Budi Pekerti...

PANDANGAN UMUM SEJARAH RIAU

pada zaman pluvial di daerah tropis yang di sejajarkan oleh para ahli dengan zaman di eropa dan di amerika, nusantara (indonesia) ini belumlah merupakan pulau-pulau, tetapi masih bersatu dengan daratan asia.daerah tropis yang banyak menimbulkan curahan hujan menimulkan banyak hutan belantara berlainan dengan eropa dan amerika pada zaman pluvial menjadi zaman panas, yang amat panas sehingga menjadi gurun-gurun yang luas. pada waktu inilah di perkirakan terjadinya penyebarn manusia di permukaan bumi ini.
      walau di daerah riu di temui fosil manusia, seadngkan fosil ini erat hubunganya dengan pengetahuan tentang asal usul manusia, namun dengan adanya sisa penduduk tertua di daerah ini di sebut suku-suku terbelakang, dapat lah di perkirakan bahwa kedatangan penduduk ke daerah riau ini di lakukan bergelombang-gelombang sesuai dengan keadaan alam dan iklimnya. gelombang pertama adalah suku wedoide yang mempunyai ciri-ciri khas yang oleh para ahli di akui oleh suku bangsa yang pertama menghuni nusantara ini, mereka adalah suku pengembara (moderen) karna kehidupanya bergantung semata-mata karna alam.                                          
    Dengan demikian mereka di sebut sebagai suku bangsa yang hidup dengan food gathering, yakni segala kebutuhan primer (makan) tergantung kepada apa saja yang disebabkan oleh alam.
      sisa-sisa suku ini di daerah riau di tandai dengan adanya suku kubu, suku sakai, dan suku orang hutan. suk-suku ini oleh para ahli di sejarah kan dengan suku-suku sonai di malesia, suku tokea dan suku toa di sulawesi, yang di perkirakan sebagai sisa suku bangsa weddoide yaitu:
        suku terbelakang yang ada di riau:
  1. suku sakai,(mandau, minas, duri)
  2. suku talang mamak( indra giri)
  3. suku laut(kepulauan riau, indragiri hilir)
  4. suku akik(bengkalis, rupat, bintan)
  5. suku hutan(kampar)
  6. suku bonai(tanjung putih bangko)
  7. suku kuala(kampar)